Masya Allah indahnya bumi Allah
Yang begitu banyak menyimpan al-ayah
Pernahkah kita membicarakan sintesis
Senyawa yang sering kau ajarkan ..
Ataukah Ia lebih sering meramukan ..
Ia tidak bergulat dengan alkohol sederhana
Atau molekul bio-kompleks dalam bekerja
Meski kau takkan ragu ..
Ia lebih tau darimu
Kita sering memulaikan sesuatu
Dengan berasal dari ada sesuatu
Dan mengurainya menjadi ada sesuatu
Kita berjalan mundur dalam mencari itu
Sampai pada saat kita temukan bahan baku
Adakah Ia seperti itu
Ialah awal mula segalanya
Jadi bagaimana mungkin Ia yang disintesa
Karena dariNya semua berjalan ke muka
Bahkan dalam rencana-rencana
Ia memang segalanya
Kita sering bertukar cerita..
Tentang bagaimana kau resah dengan bumi
Yang kian hari susut dengan energi..
Kau bilang batubara adalah pilihan merugi
Entah dengan cara liquifaksi atau gasifikasi
Fischer Tropsch sintesa atau proses Lurgi
Kau bilang ini tetap tak teratasi..
Aku sering terpesona mendengarmu bercerita
Atau kau boleh bilang aku bingung dengan kimia
Tapi aku mencoba untuk punya makna
Karenanya aku yang paling sering bertanya
Bukankah kekekalan energi benar adanya ..
Kenapa kau ragu mereka ada di sekitar kita ..
Bahkan dalam bentuk yang paling maya ..
Bukankah sedimen minyak banyak di Amerika
Atau pasir ter yang di Kanada
Atau penelitianmu tentang getah Euphorbia
Bukankah kau yang bilang – rantai karbon itu modalnya
Sikloalkana atau –alkena
Sampai kau gambar pentagon dan bulat didalamnya
Agar aku mafhum yang mana benzena
Yang mana yang Toluena
Aku kadang malah tambah geli ..
Karna kerumitan yang kau coba beri
Tapi aku tak mau tertawa sendiri
Apalagi tampang galakmu dihadapan diri ini
Sebenarnya, kasih, aku juga punya cerita
Tentang karbon yang tak mau sendiri
Bergandeng erat dengan atom lainnya
Demi ingin mencapai gas murni abadi
Kau pasti tak ingin dengar jika ini tentang cinta
Karna dalam ilmumu tak ada tempat untuk dia
Presisi materimu sepasti propagasi
Sebagai suatu reaksi pengabdian diri
Tapi aku ngotot memberimu rasa
Sebagai sebuah penghambaan pada sintesa
Mencoba memecah yang aku indera
Mengurai api menjadi serpihan bara
Memberimu tau dengan remah yang lebih sederhana
Jikalau kau runut cerita kita
Adakah kau ragu pertemuan ini adalah rencana
Adakah bagimu pelajaran jika kita berhenti pada sesuatu
Adakah bagiku ilmu bila berhenti menjadi pembagi
Indah ilmuNya tentang sebuah atom karbon
Yang hidup sesuai pakem dalam primbon
Punya tetra rasa ejawantah alam nyata
Tentang berbagi bagian dirinya
Tentang pasangan hidupnya yang tak selalu sama
Tentang pemaksapisahan dengan pujaannya
Tentang betapa labilnya struktur yang demikian kompleksnya
.. atau betapa kuatnya kovalen senyawanya yang sederhana
Demikianlah aku memaknai pertemuan kita
Dalam bentuk klasik untuk ukuran Sang Kuasa
Sebuah perlawanan terhadap penjara luka dada
Luka kehilangan elektron yang begitu saja pergi
Memberi arti sebenarnya sudah terganti
Dengan nilai positif yang ada pada diri
Kita adalah kita
Kita belajar karenanya kita bisa
Kita mengajar agar yang lain bisa
Kita ada karena untuk belajar makna
Kita menjadi satu untuk saling membina
.. Menisik makna untuk sedikit yang kita terima
Ayat Allah demikian banyaknya
Yang dimikrokreasikan dalam karbon dan senyawa
.. Atau jagad raya yang terus mengembang demikian besarnya
Yang diberikanNya padamu, keindahan tampak nyata
.. Atau sekedar sebuah keinginan memilikimu dalam raba dan rasa
Yang hadir dalam rangkaian bait demi bait bertaut bercerita
.. Atau yang menggugah pemahaman dalam relung-relung jiwa
Kita adalah kita
Kita adalah mikro-rencana
Senyawa jiwa yang sudah sulit lepas dari bejana
Melangkah dengan kendara waktu tua
Berkaca pada cermin-cermin di depan kita
Karena kita semua ada dalam makro-rencana
Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa
===
.. [ sebuah pertemuan atau perpisahan adalah bermula dari maharencana, de, bagaimana kita merespon, menentukan jaring mana dalam rumah laba-laba yang akan kita jalani ]
mau kuterjemah ke bhs Jepang, tapi siapa yang mau pusingg.
LikeLike
hehehe .. ngga usah repot-repot pak ..
Saya aja bingung .. itu tulisan saya udah lamaaaaaaaaaaaaa banget ..
waktu jaman kuda gigit kue talam gitu ..
LikeLike
masih nampak bekas-bekas aktivisnya…. Pantas kalau sekarang OK banget.
LikeLike
ah bisa aja ..
wong ini dulu bikinnya sambil ngebet buku kimia kok pak ..
LikeLike
wuw..panjan9 ban9eed…..:)
LikeLike
iya euy .. secara saya dulu penggemar berat sama ..eh..ehm ..
LikeLike
ada cinta di http://firmanriffer.blogspot.com/
LikeLike
Ya ada cinta dimana-mana. 🙂
LikeLike